BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Peserta
didik tidak pernah lepas dari belajar, sehingga kemampuan kognitif sangat
diperlukan peserta didik dalam pendidikan. Kognitif yaitu perolehan, penataan,
dan penggunaan pengetahuan. Perkembangan
kognitif secara spesifik difokuskan pada perubahan dalam cara berfikir,
memecahkan masalah, memori, dan intelegensi.
Peserta didik merupakan objek yang berkaitan langsung dengan
proses pembelajaran, sehingga perkembangan kognitif sangat menentukan
keberhasilan peseserta didik dalam sekolah. Pemahaman yang mendalam mengenai perkembangan kognitif
anak mulai dari pengertian kognitif hingga cara membantu perkembangan kognitif.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan kognitif?
2. Apa
saja tahap-tahap perkembangan kognitif?
3. Apa
saja faktor yang mempengaruhi kognitif?
4. Bagaimana
perbedaan individual dalam perkembangan kognitif?
5. Bagaimana
cara membantu perkembangan kognitif dan implikasinya bagi pendidikan?
6. Bagaimana
membuat perumusan contoh Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran dari perkembangan
kognitif?
C.
Tujuan
Penulisan
Dengan membaca
postingan ini diharapkan pembaca dapat:
1. Menguraikan
arti dari kognitif
2. Menguraikan
tahap-tahap perkembangan kognitif
3. Menjelaskan
faktor apa saja yang mempengaruhi kognitif
4. Menjelaskan
perbedaan individual dalam perkembangan kognitif
5. Membuat
Rancangan Pelaksaan Pembelajaran (RPP)
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kognitif
Istilah
kognitif berasal dari kata cognition,
yang berarti knowing atau mengetahui,
dalam arti luas berarti perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.
Kemampuan kognitif adalah kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.
Menurut
Chaplin dalam Dictionary of Psychology karyanya, kognisi adalah konsep umum
yang mencakup seluruh bentuk pengenalan, termasuk di dalamnya mengamati,
memperhatikan, menyangka, membayangkan, menduga, dan menilai. Sedangkan menurut
Mayes, kognisi merupakan kemampuan membayangkan dan menggambarkan benda atau
peristiwa dalam ingatan.
![]() |
Sumber:
informasiserbaanak.blogspot.com
Presentase Perkembangan Kognitif Berdasarkan Usia
|
Psikologi kognitif adalah cabang
psikologi yang mempelajari proses mental termasuk bagaimana orang berpikir,
merasakan, mengingat, dan belajar. Perkembangan kognitif adalah perkembangan
kapasitas nalar otak atau intelegensi. Perkembangan intelegensi berlangsung
sangat cepat samapi saat remaja. Setelah itu berangsur menurun kepesatannya.
B.
Tahap
Perkembangan Kognitif
Tahap-tahap perkembangan kognitif
menurut Piaget meliputi:
1. Tahap
Sensorimotor (kelahiran hingga usia 2 tahun)
Anak-anak berfokus pada apa yang mereka lakukan dan
lihat pada saat itu. Secara spesifik, anak memperoleh kemampuan berpikir
simbolik, yakni kemampuan mempresentasikan dan memikirkan objek-objek dan
peristiwa-peristiwa dalam kerangka entitas-entitas mental internal atau symbol.
2. Tahap
Praoperasional (usia 2 hingga 6 atau 7 tahun)
Keterampilan bahasa anak akan berkembang pesat dan
penguasaan kosakata meningkat. Pikirannya
bersifat egosentris, pemikirannya
didominasi oleh persepsi, intuisinya
lebih mendominasi dari pada pikiran logisnya. Belum memiliki kemampuan
konservasi.
3. Tahap Operasional Konkret (usia 6 atau 7 tahun hingga 11 atau
12 tahun)
Proses-proses berpikir menjadi
lebih logis dari sebelumnya. Mulai memperlihatkan konservasi. Pikiran bersifat
umum dan menyeluruh, berpikir
proporsional, muncul kemampuan
membuat hipotesis, dan perkembangan idealisme yang kuat.
4. Tahap Operasional Formal (usia 11 hingga 12 atau usia dewasa)
Memikirkan dan membayangkan
konsep-konsep yang tidak berhubungan dengan realitas konkret, mulai mengenali
kesimpulan yang logis sekalipun berbeda dari kenyataan di dunia sehari-hari.
C.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif
Faktor yang mempengaruhi kognitif
adalah sebagai berikut:
![]() |
Faktor pembentukan
Dorongan orangtua mempengaruhi perkembangan
kognitif anak
|
1. Faktor
pembawaan. Faktor ini dibawa sejak lahir, batas kesanggupan seseorang
ditentukan oleh faktor bawaan. Oleh karena itu kepintaran seseorang berbeda
walaupun diberikan pelatihan dan pelajaran yang sama.
2. Faktor
minat dan pembawaan yang khas, dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu
tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.
3. Faktor
pembentukan, dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang
yang mempengaruhi perkembangan sengaja maupun yang tidak disengaja.
4. Faktor
kematangan, tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Kematangan berhubungan erat dengan umur.
5. Faktor
kebebasan, yang berarti manusia dapat memilih kebebasan dalam memilih metode
dan bebas memilih masalah yang sesuai dengan kehidupannya.
Untuk menentukan kecerdasan seseorang, tidak dapat
hanya berpedoman kepada salah satu faktor tersebut, karena semuanya
berhubungan.
D.
Perbedaan
Individual dalam Perkembangan Kognitif
Individu
memiliki potensi yang dapat menyebabkan perbedaan dalam perkembangan berpikir
mereka. Berkembang atau tidaknya potensi tersebut tergantung pada lingkungan.
Manusia memiliki perbedaan satu sama lain dalam berbagai aspek. Perbedaan itu
akan tampak jika diamati dalam proses belajarmengajar di dalam kelas. Perbedaan
individu dalam perkembangan kognisi menunjuk kepada perbedaan dalam kemampuan
dan kecepatan belajar.
Perbedaan
yang diacu oleh Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al imron ayat 36 yaitu: “dan anak laki-laki tidaklah
sama dengan anak perempuan.”.
E.
Contoh
Perumusan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran dari Perkembangan Kognitif
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan
Pendidikan : MTs. Tansyitul Mutaalimiin
Mata
pelajaran :
IPA
Kelas
/ Semester : VIII /
2
Peminatan :
Muhammad Rizki Supiana
Materi
Pokok :
Getaran dan Gelombang
Pertemuan
ke :
3 dan 4
Alokasi
Waktu :
1 jam
Tujuan
Pembelajaran :
I.
Kognitif
1. Peserta
didik mampu mengidentifikasi getaran pada kehidupan sehari-hari.
Alasan: karena menurut
teori pieget di umur 14 tahun siswa sudah masuk ke dalam tahap oprasional
formal, peserta sudah dapat membayangkan dan mengidentifikasikan konsep getaran
pada kehidupan sehari-hari.
2. Peserta
didik mampu menyebutkan jenis-jenis gelombang berdasarkan ada tidaknya
medium/zat perantara dan arah gerakan.
Alasan: karena menurut teori pieget
di umur 14 tahun siswa sudah masuk ke dalam tahap oprasional formal, perserta
didik dapat memikirkan dan memisahkan variable.
II.
Afektif
1. Peserta
didik ikut serta secara aktif dalam kelompok saat melakukan melakukan percobaan
pada sebuah bandul.
Alasan: Peserta didik
sedang berada pada masa anak sekolah. Secara aktif di sini berupa membuat
pertanyaan, dan kerja sama yang baik dalam kelompok. Karena dalam fase ini anak
dapat membuat kalimat majemuk, dapat menyusun, dan mengajukan pertanyaan. Dari
sisi perkembangan sosial, anak telah memiliki kesanggupan menyesuaikan diri
kepada sikap kooperatif (kerja sama) atau sosiosentris (mau memperhatikan
kepentingan orang lain).
2. Peserta
didik melaksakan pembelajaran secara tertib, taat, dan aktif.
Alasan: Peserta didik
sedang berada dalam fase anak sekolah, anak mengikuti setiap aturan yang ada
dalam kelompok. Dapat dikatakan sebagai proses belajar penyesuaian diri
terhadap norma-norma kelompok.
III.
Psikomotorik
1. Peserta
didik mampu membuat percobaan sederhana untuk mengetahui simpangan dan
amplitude pada gerakan sebuah bandul.
Alasan: Peserta didik
berada dalam tahap masa remaja, dimana anak-anak berimajinasi, berpikir
mengkoordinasi pemikiran dan idenya, dari perkembangan psikomotorik ini
dilakukan percobaan agar imajinasi peserta didik dalam membayangkan simpangan
gerak bandul dengan keadaan sesungguhnya.
2. Peserta
didik mampu membedakan karakteristik gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.
Alasan: Menggunakan
kata membedakan, karena peserta didik berada dalam tahap masa remaja yang
memiliki kemampuan mengkoordinasikan dari 2 ragam kemampuan kognitif.
3. Peserta
didik mampu mengerjakan soal perihal periode dan frekuensi suatu getaran.
Alasan: Digunakan kata mengerjakan,
karena peserta didik berada dalam masa remaja, dimana terjadi perkembangan
kemandirian remaja dan tertantang secara intelektual oleh tugas akademis
seperti saat memecahkan soal-soal.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Perkembangan
kognitif adalah perkembangan kapasitas nalar otak atau intelegensi.
2. Menurut
Piaget tahap perkembangan kognitif ada empat, yaitu tahap sensorimotor
(kelahiran hingga usia 2 tahun), tahap praoperasional (usia 2 hingga 6 atau 7
tahun), tahap operasional konkret (usia 6 atau 7
tahun hingga 11 atau 12 tahun), dan tahap operasional formal (usia 11 hingga 12
atau usia dewasa).
3. Faktor
perkembangan kognitif ada lima, yaitu, faktor pembawaan, faktor minat dan
pembawaan yang khas, faktor pembentukan, faktor kematangan, faktor kebebasan,
4. Perbedaan
individu dalam perkembangan kognisi menunjuk kepada perbedaan dalam kemampuan
dan kecepatan belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Syah Muhibbin. 2011. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT. Remaja
Rosda
Karya.
Desmita.
2010. Psikologi Perkembangan Peserta
Didik. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Purwanto,
Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Sumber gambar:
http://anneahera.com
http://informasiserbaanak.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar